Coffee Flavor Wheel and roasted beans. Illustration: pourmorecoffee.com

Roda Rasa Kopi Peta Pemandu Penjelajah Rasa

Roda Rasa kopi adalah peta untuk mengidentifikasi rasa. Kopi specialty dikenali kualitasnya dari cita rasa kompleks yang unik.

Kopi specialty memang tidak seperti kopi sachet yang punya rasa seragam; manis gula. Keunikan kopi specialty ada pada cita rasa yang unik dan kompleks.

Tapi bagi yang baru pertama kali, atau tidak terbiasa, meminum kopi specialty umumnya yang dirasakan hanya pahit. Seseorang yang baru mencoba meminum kopi jenis Arabica, misalnya, reaksi pertama yang mereka ungkapkan, umumnya, merasakan asam atau kecut.

Kita bisa semakin mengenali kompleksitas cita rasa kopi seiring waktu dan kebiasaan kita meminum kopi yang asli dari biji kopi, bukan campuran dari bahan selain kopi.

Kopi sachet, yang dijual dengan harga sangat murah, agak mustahil menggunakan kopi murni. Perlu ada campuran bahan lain yang bisa menekan harga produksi dan menyeragamkan rasa. Campuran gula pada kopi sachet jelas merusak cita rasa kopi yang murni.

Kopi yang diseduh dari biji kopi murni memang kaya akan variasi rasa. Terutama kopi jenis Arabica yang ditanam di ketinggian di atas 900 mdpl. Proses fotosintesis yang lamban pada ketinggian itu, membuat kopi Arabica memiliki rasa yang kompleks.

Namun, memang tidak mudah mendeskripsikan rasa kopi karena kompleksitasnya. Apalagi ketika ada keterbatasan kosakata dan kemampuan kita membedakan rasa yang cenderung mirip atau berdekatan.

Roda rasa kopi membantu kita menelusuri cita rasa kopi dengan lebih terpandu agar tidak mudah terdistraksi dengan kerepotan kita mencari kosakata rasa. Roda rasa tak ubahnya kamus sekaligus peta untuk memandu kita mencicipi kopi.

Bagaimana Menggunakan Roda Rasa

Roda rasa kopi disusun dalam 3 tier atau tiga lapisan lingkaran. Ini untuk memudahkan menuntun kita menelusuri rasa kopi mulai dari rasa yang umum menuju ke rasa yang makin spesifik.

Seperti menelusuri alamat rumah teman. Mungkin bisa mulai dari nama kota, kemudian kecamatan, kelurahan, hingga berlanjut sampai nomer rumahnya. Tapi menelusuri rasa kopi tidak sebanyak itu layernya.

Roda rasa kopi hanya terdiri dari tiga tier, dari lingkaran terdalam hingga terluar; tier general flavors, tier umberella terms, dan tier specific descriptors. 

Coffee flavor wheel - Roda Rasa Kopi Bali Specialty. Ilustrasi: pourmorecoffee.com

Kita mulai dari tengah lingkaran kemudian secara bertahap menuju ke identifikasi yang lebih spesifik ke lapisan lingkaran yang lebih luar. Dengan begitu proses kita mengidentifikasi rasa kopi lebih terarah dan tidak melompat-lompat.

Mari kita ambil contoh, sebut saja kita ingin mendeskripsikan rasa Kopi Bali. Setelah kopi tersaji, kita cium aromanya terlebih dahulu. Apa aroma yang seketika kita kenali.

Kemudian setelah kita seruput, apa rasa yang seketika kita rasakan dengan mengacu pada lingkaran pertama roda rasa. Misalkan kita merasakan sensasi rasa buah (fruity).

Berikutnya kita menuju ke lingkaran selanjutnya yang mengikuti skup area Fruity; Berry, Dried Fruit, Other Fruit, Citrus Fruit. Misalkan kita condong ke rasa Citrus Fruit. Selanjutnya kita telusuri ke lingkaran yang lebih luar di area Citrus Fruit; Grape Fruit, Orange, Lemon, Lime.  Di sini kita bisa lebih spesifik mengidentifikasi rasa buah yang kita anggap paling pas, misalnya buah jeruk (orange).

Jadi Kopi Bali menurut persepsi kita, berdasarkan panduan roda rasa, punya karakter rasa buah jeruk. Ini hanya contoh sangat sederhana mengidentifikasi satu flavor dominan. Yang perlu diingat, kopi punya cita rasa yang kompleks, bukan mono-flavor.

Setiap orang punya tingkat sensitifitas rasa yang berbeda. Dalam satu kopi single origin biasanya kita bisa menemukan tak hanya satu rasa spesifik, tapi bisa beberapa rasa yang menciptakan keunikannya sendiri.

Latihan Sensory dan Kebiasaan

Tidak ada pencicip kopi yang terlahir langsung menjadi sangat lihai. Sudah pasti perlu latihan dan membiasakan diri.

Dengan sering berlatih dan kemudian menjadi kebiasaan, roda rasa akan sudah terpatri di benak kita. Sehingga akan lebih mudah mendeskripsikan cita rasa kopi secara lebih akurat.

Akurasi ini, sekali lagi, sangat subjektif. Tapi ketika bisa konsisten dalam membangun deskripsi cita rasa kopi, artinya sudah punya kemampuan mengenali karakteristik kopi.

Apa untungnya? Ini membantu kita menandai kopi yang paling sesuai dengan minat kita. Mana kopi yang baik dan mana kopi yang jelek. Kita tahu mana kopi yang kita suka dan mana kopi yang tidak sesuai dengan selera kita.

Untuk kepentingan komersial, bisa membedakan mana kopi yang baik dan bernilai tinggi, dan mana kopi yang buruk. Mengenali cita rasa kopi adalah seni menikmati kopi. Sudah siap menggelinding bersama roda rasa untuk melanjutkan penjelajahan kopi specialty?

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses