Pandangan Arya Giri terpaku pada mesin roasting mungil di atas meja yang sedang bekerja. Gemericik suara biji-biji kopi berlarian bak tupai menggulung roda jogging mainan tak luput dari kewaspadaan pendengarannya. “Ini lagi meroasting sample green beans yang baru pertama kali kita olah,” ujarnya. Di sini ruang kerja Arya Giri, pengolah…
“Kopinya ngambil dari kebun di luar Desa ini, tapi disebut Kopi Pelaga. Kenapa harus begitu?” ujar I Gede Setia Nugraha, petani kopi Desa Pelaga, dengan nada prihatin. Sore itu, tanpa sengaja kami melihat ada kedai kopi mungil di sisi kiri jalan saat kami dalam perjalanan pulang dari Kintamani ke Ubud.…
I Wayan Arca sedang menuangkan biji kopi ke dalam feed port mesin roasting berkapasitas 5 kg. Dari dalam ruangan tempatnya menyangrai kopi, Ia melambaikan tangan dan tersenyum lebar saat mengetahui saya datang. Udara pagi masih terasa sejuk, namun hawa hangat memenuhi bilik memanjang yang cukup besar itu. Mesin roasting diletakkan…
“Saya mengajak mereka menanam kopi lagi, tanpa pupuk kimia, pestisida, dan panen petik merah. Itu saja!” tutur Putu Ardana membuka obrolan. Pagi itu, ia mengenakan sandal gunung, celana kargo, dan kaos hitam, tampak santai. Penampilannya mengingatkan pada profil mahasiswa pecinta alam yang serba praktis dan siaga. Jangan membayangkan mahasiswa usia…
Suara menderu getaran mesin espresso menyela obrolan di ruang tamu pagi itu. Tak lama I Ketut Jati menghampiri kami dengan dua cangkir kopi Americano yang menebar semerbak aroma sedapnya yang khas Kopi Arabica Kintamani. “Lain kali kalau ke sini pas saya tidak ada, buat sendiri kopinya ya,” celetuknya sambil menyodorkan…