Putri Wahyuni Ubud Female Barista is showing a milk jug - Putri Barista Perempuan Ubud. Photo: pourmorecoffee.com

Putri Wahyuni, Barista Perempuan Ubud Langganan Juara

Steam wand mesin espresso berdesis keras menembakkan uap panas. Kepulannya membuar dan cepat menghilang. Barista perempuan Ubud bernama Putri Wahyuni sedang bertugas.

Putri Wahyuni, barista perempuan paling senior di Jaya Coffee Roasters, sigap memasukkan steam wand ke milk jug. Gemuruh suara susu segar diaduk uap panas, diselingi decit gelembung udara, merobek suasana santai kedai kopi sore itu.

Hanya butuh waktu beberapa detik, lapisan buih selembut sutra tercipta dalam milk jug. Dengan gerakan sigap steam wand sudah bersih dilap kain dan sekali lagi mendengus keras bak hidung banteng murka, memastikan tak ada bercak susu yang tersisa.

Lihai sekali Putri menuangkan susu dari milk jugnya ke cangkir espresso; menggambar latte art. Voila! Secangkir coffee latte dengan lukisan kuda laut yang cantik siap dinikmati.

Putri Wahyuni Ubud Barista is waiting for espresso coffee extraction - Putri Wahyuni Barista Perempuan Ubud. Photo: pourmorecoffee.com

“Mulanya suka mengerjakan tugas sekolah di coffee shop, sembari menikmati kopi,” ungkapnya menceritakan bagaimana ia mulai menyukai kopi.

Tak seperti kebanyakan anak remaja seusianya yang lebih suka minuman manis, Putri Wahyuni lebih suka minuman yang berasa pahit. Itu juga yang membuatnya memilih kopi.

Selepas menyelesaikan pendidikan Diploma 1 di Bali Tourism Excellent Academy 2021, Putri bertekad mendalami profesi di dunia kopi.

“Niat mau fokus ke kopi, karena penasaran,” ujar barista perempuan Ubud kelahiran 24 Juli 2001 ini.

Ia mengaku, semakin ia mempelajari kopi, rasanya semakin banyak yang dia belum tahu. Kebetulan kakak iparnya memiliki usaha Jaya Coffee Roasters. Ia menemukan tempat yang sesuai dengan minatnya.

Mulanya di Jaya Coffee Roasters Putri Wahyuni belajar memilah green beans. Memisahkan mana biji kopi yang baik kualitasnya dan mana yang defect atau yang cacat. Ini penting untuk memastikan kualitas kopi yang kelak disangrai agar punya kualitas yang seragam.

Setelah itu ia mulai belajar tentang profile roasted beans. Ia belajar mengenali mana biji kopi yang diroasting level light, medium, dan dark.

Dan secara bertahap mulai berlatih menyangrai biji kopi sesuai dengan roasting profile yang diharapkan. Putri terhitung cepat dalam belajar.

Tekadnya untuk mendalami kopi selaras dengan rasa ingin tahunya yang tinggi. Anak keempat dari lima bersaudara ini memang tidak betah berkutat di situasi yang mandeg.

Selepas menguasai keahlian menyangrai kopi, Putri sudah mulai melatih keahliannya di meja barista.

Putri Wahyuni is pouring latte art - Putri Barista Perempuan Ubud sedang beraksi. Photo: pourmorecoffee.com

Ia tak pernah merasa ragu untuk menekuni apa yang dia minati. Secara mandiri mampu mengambil keputusan cepat, yang penting sesuai dengan yang dia mau. Tak terlalu peduli apa komentar orang lain. Putri sudah merasa sangat nyaman dengan kemerdekaan untuk memilih yang dia ingin lakukan.

“Itu mungkin yang bikin saya tidak banyak teman dekat sesama perempuan. Mungkin karena saya maunya yang praktis,” ujarnya sembari tersenyum lebar.

Ia bisa menonton film di bioskop sendirian tanpa perlu menunggu ada yang bisa menemani. Genre film horror yang membuatnya tak bisa menunda nonton hanya untuk sekadar menunggu barengan.

Pembawaan yang serba praktis membuatnya ringan melangkah. Ia mengaku tak mau terbebani dengan pikiran yang berlebihan, atau yang bisa mengungkungnya dalam kondisi yang traumatis.

“Saya pernah patah kaki karena kecelakaaan jatuh dari sepeda motor. Mesti istirahat tiga bulan. Tapi saya tidak mau berlama-lama. Begitu ada kesempatan saya naik motor lagi,” ujarnya tergelak.

Ia tak mau jadi enggan mengendarai motor lagi jika terlalu lama terjeda cidera.

Untuk apa terpaku pada peristiwa yang memberi kesempatan pada munculnya rasa jera atau traumatis. Ia buru-buru melawan, sebelum perasaan atau pikiran itu muncul dan makin menjerat.

Keputusan untuk belajar menjadi barista, membuatnya tertantang untuk mengikuti kompetisi latte art. Ia sadar tak punya kelihaian public speaking, salah satu skills yang juga dinilai dalam kompetisi latte art. Baginya, berada di panggung kompetisi mengadu keahlian menggambar latte art, sekaligus bertutur cerita, adalah sesuatu yang gelap dan sulit dibayangkan. Tapi, ia bertekad melawan keenganannya.

Putri Wahyuni is in a coffee barista competition - Putri sedang mengikuti lomba latte art di Ubud. Photo: pourmorecoffee.com

Kompetisi barista pada hari ulang tahun Kota Gianyar ke-251 adalah yang pertama kali ia ikuti. Putri Wahyuni mendapat peringkat Harapan ke-2. Sebuah capaian yang menambah motivasinya untuk semakin menekuni profesinya di dunia kopi. Terbukti ia bisa menembus situasi yang sebelumnya tampak gelap.

Setelah itu, hampir pada setiap kompetisi barista yang ia ikuti, Putri Wahyuni selalu berada pada jajaran juara. Putri barista perempuan Ubud yang punya koleksi banyak tropi juara kompetisi.

“Rencana tahun 2025 mau buka coffee shop sendiri. Masih nabung dulu,” katanya mantab.

Putri ingin coffee shopnya kelak berkonsep serba vintage yang cenderung gelap.

“Gelap itu ga selalu berarti butek. Tapi bisa jadi tempat yang santai,” katanya.

Putri tampaknya tak menyukai sesuatu yang keruh. Tak ubahnya isi pikiran yang rumit disibukkan aneka macam hal yang seringkali remeh-temeh tapi mengganggu. Ia lebih suka yang gelap, tegas, tapi justru sederhana dan praktis.

Oiya, coffee shopnya, kelak, selain menyajikan menu kopi, juga akan punya kelas kopi. Putri barista perempuan Ubud ini berharap kedai kopi nantinya bisa jadi tempat belajar buat mereka yang ingin tahu lebih dalam tentang kopi.

Di kelas kopi itu, ia ingin berbagi dengan mereka yang akan mulai terjun menjadi barista. Bagi Putri, menjadi barista mesti tidak ragu, berani mencoba hal baru, dan melatih diri untuk siap dengan segala risikonya. Karena di profesi ini tak ada kata berhenti untuk terus belajar.

Putri Wahyuni is holding a milk jug - Putri Barista Ubud. Photo: pourmorecoffee.com

Pencapaian

  • Juara Harapan 2 Barista HUT Kota Gianyar, Bali (2022)
  • Juara 1 Lomba Barista HUT PDIP ke-49 Jembrana, Bali (2022)
  • Juara 2 Barista HUT Kota Gianyar, Bali (2023)
  • Juara 2 Lomba Barista HUT PDIP ke-50 Jembrana, Bali (2023)

Follow Instagram Putri Wahyuni di @kputriwahyuni

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses