Suksma Kopi Ubud terhitung baru hadir di antara kedai-kedai kopi di kawasan Ubud, Gianyar, Bali. Namun, dalam dunia kopi, pemilik kedai ini adalah salah satu yang paling senior di antara mereka yang sudah hadir duluan.
Bermula dari bisnis sangrai kopi, kedai kopi ini membuka gerai kopi di Jl. Sukma Kesuma di kawasan Tebesaya, Ubud.
I Komang Sukarsana, selaku pendiri kedai kopi ala rumahan ini, ingin bisa lebih mendekatkan Kopi Arabica Kintamani langsung ke khalayak.
Sebagai sosok yang lama banyak mendampingi petani kopi di wilayah Kintamani, Bangli, Bali, I Komang Sukarsana tahu betul detail produk kopi yang dihidangkan di kedainya.
“Saya ingin menunjukkan kalau kopi di Bali adalah bagian yang tak terpisahkan dari budaya dan nilai-nilai yang baik dalam masyarakat,” ujarnya.
Pola petani Kopi Arabica Kintamani selalu menjunjung prinsip yang mengikuti filosofi Hindu Bali Trihita Karana, yakni prinsip menjaga keseimbangan hidup.
Falsafah hidup masyarakat Bali untuk hidup yang bahagia adalah dengan menjaga keseimbangan hubungan dengan sesama manusia (Pawongan), hubungan dengan alam sekitar (Palemahan), dan hubungan dengan Tuhan (Parahyangan).
Petani Kopi Arabica Kintamani selalu mengedepankan kerjasama dengan sesama dalam perkumpulan Subak Abian. Selain itu juga menerapkan pola pertanian organik untuk menjaga alam sekitar tetap baik. Tak lupa selalu menjalankan ritual menyajikan persembahan kepada Tuhan.
Prinsip menjaga keseimbangan ini juga bisa kita rasakan dari sajian kopi Arabica Kintamani di Kedai Suksma Kopi. Citarasa kopi specialty Arabica Kintamani yang tingkat keasaman sedang, tekstur yang tak terlalu tebal, dan after taste yang jernih menyempurnakan semerbak aroma kopi yang segar.
Buat pengunjung yang ingin menyeduh sendiri kopi di rumah, Suksma Kopi juga menyediakan kopi yang sudah disangrai dalam bentuk biji ataupun yang sudah bubuk dalam kemasan 200 gram. Bisa memilih juga yang diolah secara giling basah maupun yang natural seperti Honey Kintamani yang istimewa.
